CEDERA LAINNYA

Berikut ini merupakan indikasi dan anatomis dalam Cedera Lainnya :

1.   Cedera Kejang 


            kejang meruPakan gangguan sepintas fungsi otak,kehilangan kesadaran yang berhubungan dengan kegiatan motorik.kejang terjadi karaena rendahnya akdar gula,infeksi cedera kepala, tumaor,dan kurangnya suplai oksigen keotak.kejang bisa terjadi pada saat suhu tubuh meningkat yang sering disebut dengan kejang demam.
         Menurut Iskandar Junaidi (2011: 127) kejang otot dapat terjadi karena keletihan, dapat pula karena dingin atau karena panas
Kejang merupakan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan perlepasan listrik serebral yang berlebihan ( betz & sawden,2002.)

2.     Cedera stroke


     Stroke merupakan suatau kejadian ruskanya sebagian dari otak . Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat atau jika robek atau bocor.stroke pada meningkat karena merokok,penyakit diabetes,tingginya kolesterol,setres dan usia tua.

    Menurut Price & Wilson (2006) pengertian dari stroke adalah setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak.Stroke  atau cedera cerebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer & Bare, 2002). Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progesi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/ atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata–mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansjoer, 2000).

3.  Shock


       Shock merupakan  kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif.akibat dari ifeksi berat yang dialami seseorang ketika ia mengingat kejadian buruk yang menimpa seorang yang ia sayangi hilang.
(Bruner & Suddarth,2002).Shock adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis.
Shock adalah sutu sindrom klinis kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis (Toni Ashadi, 2006). Shock dapat didefinisikan sebagai gangguan system sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi  dan oksigenasi jaringan. Jaringan akan kehilangan oksigen dan bisa cedera. (Az Rifki, 2006)

4.  Pingsan


     Pingsan merupakan keadaan tidak sadarkan diri yang disebabkan karena berkurangnya suplai darah ke otak.. Sebelum pingsan, umumnya korban mengalami gejala kulit pucat, dingin dan berkeringat, mata berkunang-kunang serta pusing.
Menurut Giam & Teh (1992: 242) pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan singkat, di sebabkan oleh berkurangnya aliran darah, oksigen, dan glukosa. Hal merupakan akibat dari (1) Aktivitas fisik yang berat sehingga mennyebabkan deposit oksigen sementara. (2) Pengaliran darah atau tekanan darah yang menurun karena pendarahan hebat. (3) Karena jatuh dan benturan.

5.  Cedera koma


        Cedera koma merupakan situasi darurat medis ketika penderitanya mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Ketidaksadaran ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak.seorang yang koma tidak menyadari apa yang ada disekelilingnya,tidak dapat mendengar suara,tidak ada respon rasa sakit.

Menurut Brunner dan Sudart (2001) ketidak sadaran adalah kondisi dimana fungsi serebral terdepresi, direntang dari stupor sampai koma. Pada stupor, pasien menunjukkan gejala mengabaikan stimulasi sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti cubitan atau tepukan tangan yang keras, dan dapat menarik atau membuat kerutan wajah atau bunyi yang tidak dapat dimengerti.
Menurut Aru W. Sudoyo, dkk ( 2007), koma adalah keadaan penurunan kesadaran dan respons dalam bentuk yang berat, kondisinya seperti tidur yang dalam di mana pasien tidak dapat bangun dari tidurnya

6.  Dihidrasi

       
         Dehidrasi adalah suatu keadaan di mana tubuh kehilangan banyak cairan dalam jumlah yang besar atau banyak. Selama beraktivitas fisik, seperti bekerja berat atau berolahraga, tubuh akan berkeringat. Jika aktivitas fisik ini berlangsung lama, tubuh akan mengalami dehidrasi karena keringat akan terus keluar untuk menurunkan suhu tubuh yang panas akibat beraktivitas.Semakin tubuh kekurangan cairan, organ tubuh dan sistem saraf semakin tidak bisa bekerja maksimal.
Dehidrasi adalah kehilangan cairan dan elektolit karena kehilangan air/output lebih banyak dari pada asupan/input (Anik maryunani, 2010). Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidrasi, yang berarti kekurangan cairan tubuh yang berfungsi membantu kerja organ tubuh. (Arief, 2008).

7.   Hipotermia



       Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termontral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh kita.
Potter Patricia A.(2005) Hipotermia adalah pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas
Hipotermia adalah turunmya suhu tubuh bayi dibawah 30 (Bari, Abdul Saifuddin 2002)
Hipotermia adalah suhu rektal bayi dibawah 350C.( Farrer, Hellen. 1999)

Komentar