CEDERA RINGAN DALAM OLAHRAGA

    Cedera ringan adalah cedera yang tidak diikuti kerusakan yang berarti pada jaringan tubuh, misalnya kekuatan otot dan kelelahan. Dan bagi seorang atlet yang mengalami Cedera Ringan maka tidak akan mengganggu peformanya dalam melakukan olahraga.

Anatomis Cedera Ringan

1. Luka

Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu. (Potter & Perry, 2006)
Klasifikasi luka memberikan gambaran tentang status integritas kulit, penyebab luka, keparahan, luasnya cedera atau kerusakan jaringan, kebersihan luka, atau gambaran kualitas luka, misalnya warna. Luka penetrasi akibat pisau di sebut luka terbuka, dan luka kontusi disebut luka tertutup. Luka terbuka menimbulkan resiko infeksi yang lebih besar dari pada luka tertutup.


Di dalam proses penyembuhan luka melibatkan integrasi proses fisiologis. Sifat penyembuhan pada semua luka sama, dengan variasinya bergantung pada lokasi keparahan dan luasnya cedera. Kemampuan sel dan jaringan melakukan regenerasi atau kembali ke struktur normal melalui pertumbuhan sel sel juga mempengaruhi penyembuhan luka. 

2. Lepuh

Kulit melepuh adalah kondisi luka yang menimbulkan terbentuknya gelembung berbentuk lingkaran yang berisi cairan. Seperti yang sudah disebutkan, cairan dalam lepuh ini dapat berupa air atau nanah. Terkadang, luka lepuh juga mengandung darah.



Lepuh dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya termasuk luka bakar, luka gesekan, atau trauma. Lepusejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi.Bila cedera menembus beberapa lapisan di bawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau derajat II.

Untuk menangani lepuhan, Anda harus melakukan hal-hal di bawah ini.

  1. Gunakan bantalan untuk melindungi kulit di sekitar lepuhan agar tidak lecet. Potong bantalan menjadi bentuk donat dengan lubang di tengahnya, lalu tempelkan pada kulit yang mengelilingi lepuh. Kemudian tutupi luka dengan perban yang longgar.
  2. Jaga area lepuhan tetap bersih dan tertutup. Setelah lepuh pecah, bersihkan area luka dengan sabun dan air.
  3. Oleskan petroleum jelly untuk menjaga kelembapan kulit.
3. Memar

Memar adalah darah atau pendarahan di bawah kulit akibat trauma apa pun; biasanya hitam dan biru pada awalnya, dan berubah warnanya seiring proses penyembuhan.




Sebagian besar kasus memar disebabkan oleh trauma akibat benda tumpul, misalnya trauma yang terjadi akibat bermain olahraga yang aktif dan kegiatan fisik.Gejala utama dari memar yang disebabkan oleh trauma akibat benda tumpul adalah nyeri, pembengkakan, dan perubahan warna kulit. 

Pada sebagian besar kasus, gejala memar akan menghilang seiring pulihnya memar tanpa pertolongan medis. Sementara itu, nyeri yang sangat menyakitnya biasanya dirasakan apabila memar terjadi pada tulang atau merusak organ dalam. Kasus seperti ini dikategorikan sebagai kondisi gawat darurat medis. 

Memar yang kecil biasanya tidak membutuhkan pertolongan medis dan dapat disembuhkan dengan terapi dingin (kompres es) dan dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual umum. Mengangkat bagian tubuh yang terkena memar ke atas jantung juga dapat membantu mencegah menggenangnya darah.

4. Kram

Kram otot terjadi apabila seseorang mengalami kontraksi otot tiba-tiba, tidak segera mereda dan terasa sangat nyeri. Walaupun dapat terjadi pada otot mana pun, kram otot lebih sering menyerang otot-otot berikut ini:

  • Otot betis (gastrocnemius)
  • Otot paha bagian belakang (Hamstring)
  • Otot paha bagian depan (quadriceps)

Kram otot, baik yang terjadi pada area kaki atau area lainnya, merupakan kontraksi atau menegangnya otot dengan kuat dan secara tiba-tiba. Kram bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit, dan umum terjadi pada kaki

Penyebab kram otot belum diketahui secara pasti (idiopatik). Walau demikian, beberapa hal diketahui dapat menjadi pemicunya, seperti:

  • Tidak adekuatnya pemanasan sebelum berolahraga

Kurangnya pemanasan sebelum berolahraga dapat membuat otot lebih mudah lelah. Kelelahan otot ini akan berdampak pada penumpukan zat buang yang kemudian dapat mengacaukan koordinasi otot–saraf dan memicu terjadinya kontraksi otot terus menerus.

  • Cedera otot

Cedera otot yang dialami dapat membuat kerusakan dalam struktur otot itu sendiri dan menjadi penyebab kram otot.

  • Beraktivitas di lingkungan yang sangat panas

Suhu lingkungan yang panas saat beraktivitas dapat membuat seseorang rentan mengalami dehidrasi dan bisa menjadi penyebab kram otot.

  • Dehidrasi

Untuk dapat bekerja dengan baik, otot memerlukan pasokan darah yang cukup sebagai sumber oksigen dan nutrisi. Bila tubuh mengalami dehidrasi, pasokan darah ke otot akan berkurang dan memicu terjadi kram otot.

  • Kekurangan elektrolit dalam tubuh

Selain oksigen dan nutrisi, darah juga mengandung elektrolit yang diperlukan untuk mengatur kerja otot. Bila jumlah elektrolit dalam darah ini tidak mencukupi, kerja otot akan terpengaruh dan sebagai efeknya sampingnya dapat terjadi kram otot.

5. Lecet atau Abrasi

Lecet atau abrasi adalah area pada kulit yang muncul akibat gesekan yang terjadi saat jatuh, misalnya kulit lutut yang mengelupas setelah jatuh dan terseret di aspal. Abrasi ringan biasanya disebut dengan luka lecet.


Pertolongan pertama pada luka lecet, termasuk:

  • Membersihkan luka

        Cuci tangan Anda terlebih dulu. Kemudian, bilas luka tersebut dengan air hangat dan sabun. Area luka mungkin perlu digosok beberapa kali dengan kapas lembap untuk menghilangkan sisa debu dan kotoran. Anda mungkin diharuskan untuk mengangkat partikel-partikel asing (contoh: butiran aspal) menggunakan jepitan. Jika ada noda aspal pada luka, Anda dapat mengusapnya hingga bersih menggunakan petroleum jelly, yang kemudian dibilas menggunakan air sabun hingga bersih. Angkat jaringan kulit yang terkelupas menggunakan gunting steril. Bilas area luka hingga bersih.

  • Salep antibiotik dan pembalut luka

       Oleskan salep antibiotik pada area luka dan tutup area tersebut dengan perban atau plester penutup luka. Langkah ini penting dilakukan, terutama pada luka yang terdapat di bagian persendian (siku, lutut, atau pergelangan tangan) yang memerlukan peregangan dari waktu ke waktu. Mencegah agar luka lecet kembali terbuka atau retak dapat dilakukan dengan membubuhkan salep antibiotik (tanpa resep) yang akan menjaga jaringan kulit bekas luka tetap lembut. Bersihkan area luka satu kali sehari dengan air hangat dan oleskan kembali salep antibiotik sampai luka benar-benar sembuh.

  • Penghilang rasa sakit

        Abrasi akan terasa sangat sakit bagi anak Anda. Berikan acetaminophen atau ibuprofen di hari pertama ia mendapat luka lecet.


Komentar